Senin, 23 Januari 2012

Makna Sholawat Nabi SAW

Benarkah Nabi Muhammad belum selamat karena masih disholawatkan?





oleh Islam Menjawab Hujatan



" MAKNA SOLAWAT"







Solawat adalah suatu bentuk penghormatan & merupakan salah satu bukti /

salah satu cerminan dari baiknya Etika kita Umat Islam kepada Nabinya.



Kenapa kita harus menghormati Nabi….???



Karna “Nabi adalah orang yg telah berjasa pada kita”(beliau berjasa karna, beliau sudah membawakan Islam kepada kita.)

dan Sebagai orang yang tau rasa terimakasih; maka wajar jika kita berterimakasih kembali kepda Beliau.



Adapun, kenapa bentuk rasa trimakasih kita kepada beliau (Nabi)

Cuma dengan bersolawat.?



“Itu karna bliau sdh meninggal dunia.”



Andai kata sampai saat ini beliau masih hidup dan saya seorang yang kaya raya,

maka bukan solawat sajalah yg pantas saya berikan kepada beliau yg saat ini.

Tentunya saya akan memberikan juga kepada Beliau kemewahan duniawi seperti rumah, mobil, ddl.

Aakan Tetapi, berhubung beliau Sudah meninggal dunia,

maka hanya Solawat sajalah yang pantas saya berikan kepada beliau.

Adapun sekarang tanpa kita bersolawat kepada beliau pun,

beliau sudah pasti dijamin selamat oleh Allah.



Solawat adalah bukan “Do’a “



Karna kriteria Do’a pada umumnya ada dua macam;

1.Doa yg dikabulkan

2.Doa yg tidak dikabulkan



Jikalau solawat disamakan dengan Do’a, Maka akan ada penafsiran,

Jikalau Do’a kita masih belum dikabulkan Allah, Maka timbul pemikiran bahwa seolah olah Nabi kita masih belum selamat.



Dan kenapa kita dianjurkan untuk bersolawat kepada Nabi…???



Adalah selain sebagai salah satu tuntunan ajaran Islam dan juga Merupakan bentuk rasa terimakasih kita kepada nabi.



Dengn bersolawat kita juga mengharap Syafaat dari beliau sendiri Karna Nabi Merupakan Salah satu orang yang dekat dengan Allah. dan pahala yg nantinya kita dapatkan dari Solawat yang kita lakukan akan kembali kepada diri kita sendiri, bukan kepada Nabi.



Dan Bukankah dalam Alkitab, Umat Kristen Diajarkan kalimat demikan :



"KEPADA BAPA DISURGA, DIKUDUSKANLAH NAMAMU...



Dari keterangan diatas, dijelaskan bahwa umat Kristen juga berdoa untuk Tuhannya,

Dan Apakah itu berarti, jikalau Doa ini belum dikabulkan berarti bapa belum kudus / Suci & bapa Baru menjadi kudus, nanti Setelah Doa ini dikabulkan ???



SAMA KAN............???



Jikalau umat Kristen ngotot degan berperasangka jikalau Nabi muhamad Masih belum selamat karna umat Islam masih mendoakan Nabinya !!!





maka jangan salahkan umat Islam jikalau Umat Islam mengangap jika Tuhan Kristen masih belum suci karna umat Kristen masih mendoakan Tuhannya !!!





*) Menjawab Tuduhan Jika Nabi Muhamad Masuk Neraka Karna Masih didoakan Umat



(Jawaban untuk Pendeta Richmon-3)





Sangat wajar bila umat geram terhadap ulah Antonius Richmon Bawengan. Dengan sangat arogan, pendeta asal Jakarta ini membagi-bagikan buku “Ya Tuhanku, Tertipu Aku” kepada umat Islam warga Temanggung. Seluruh isinya seratus persen hujatan terhadap Islam.



Setelah menghina umat Islam dengan sebutan "onta yang bodoh" karena mengikuti Allah, Tuhan jahat yang menipu umat Islam ke neraka (baca: Christology "Tuhan Maha Jahat dan Penipu?"), Richmon beralih melecehkan Nabi Muhammad SAW. Dalam sub judul "Mengapa Nabiullah Minta Dishalawatkan?"



Richmon menuding Nabi Muhammad sebagai orang yang masuk neraka sehingga minta didoakan oleh umatnya, berikut kutipannya:



"Setiap umat muslim pasti disuruh memanjatkan Shalawat Nabi. Permohonan agar sejahtera ilahi dilimpahkan kepada Muhammad. Itu sebabnya Muhammad bergelar s.a.w. (S.A.W. dalam bahasa Inggris: ‘PBUH’, Peace and Blessings Be Upon Him; kedamaian dan kesejahteraan kiranya memenuhi Muhammad (sudah almarhum).



Jika Nabiullah sudah di surga, tentu tidak perlu gelar s.a.w. itu. Berarti Muhammad sampai saat ini (masih dishalawatkan!) belum bergabung dengan sorga kekal! Berbeda sekali halnya dengan Yesus/’Isa a.s. (alaihi salam, berarti sudah selamat!) Ahlul Sorga ‘Isa/Yesus itu!



Rupanya, menjelang ajal, Muhammad sadar bahwa dia akan menuju Neraka! Namun Muhammad masih berharap diselamatkan melalui shalawat umatnya. Maka Muhammad meminta agar para sahabat dan pengikutnya bershalawat bagi dirinya.



Terbalik: Umat mendoakan keselamatan Pimpinan. Berarti umat lebih jauh lagi dari harapan selamat ke surga! Terbalik dibandingkan dengan Yesus, yang bersyafaat bagi para pengikutnya, sampai sekarang. Yohanes 17:20 Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka." (halaman 3-4).



Dari uraian tersebut, lagi-lagi Pendeta Richmon memamerkan kedangkalan ilmu dan kerusakan logika. Richmon salah kaprah memahami perbedaan Nabi Muhammad dengan Nabi Isa dari kebiasaan singkatan doa yang biasa dirangkaikan di belakang nama mereka. Dalam bahasa Indonesia, nama Nabi Muhammad selalu diikuti singkatan SAW, sedangkan nama Nabi Isa diikuti dengan singkatan AS.



Menurut Richmon, SAW dan AS adalah gelar. Gelar SAW bagi Nabi Muhammad berarti doa shalawat nabi agar Tuhan memberikan kedamaian dan kesejahteraan kepada Nabi Muhammad karena sampai saat ini belum selamat dari api neraka. Sedangkan AS, menurut Richmon adalah gelar Nabi Isa (Yesus) yang berarti sudah selamat.



Padahal baik SAW maupun AS adalah sama-sama doa shalawat Nabi. "SAW" adalah singkatan dari shallallahu 'alaihi wasallam, sedangkan "AS" singkatan dari 'alaihis sholatu wassalam atau 'alaihis salam. Keduanya berarti doa semoga keselamatan dan salam tercurah kepadanya.



....Mustahil Nabi Muhammad, karena mereka adalah nabi yang makshum (terpelihara dari dosa). Allah menjamin untuk menutupi beliau dari segala perbuatan dosa. Demikian pula dengan para nabi lainnya....



Dengan demikian, bila Pendeta Richmon menuduh Nabi Muhammad masuk neraka karena 'bergelar' SAW, maka dengan kesalahan yang sama disimpulkan bahwa Nabi Isa (Yesus) adalah nabi yang masuk neraka pula karena 'bergelar' AS. Karena keduanya, baik SAW maupun AS adalah doa shalawat dan salam. Tapi ini adalah kesimpulan yang sesat, karena mustahil nabi Allah masuk neraka.



Mustahil Nabi Muhammad masuk neraka, karena beliau adalah nabi yang makshum (terpelihara dari dosa), karena dalam Al-Fath 2, Allah menjamin untuk menutupi beliau dari segala perbuatan dosa. Demikian pula dengan para nabi lainnya.



Menurut Richmon, Nabi Muhammad meminta agar para sahabat dan pengikutnya bershalawat bagi dirinya. Ini juga kesimpulan yang salah, karena doa shalawat untuk para nabi itu perintah Allah SWT dalam Al-Qur'an: "Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya” (Qs Al-Ahzab 56).



Syaikh Abdullah Al-Jibrin dalam kitabnya Fatawa wa Ahkam fi Nabiyillah Isa menjelaskan bahwa Allah mensyariatkan shalawat nabi tidak khusus untuk Nabi Muhammad saja, tapi untuk semua nabi dan rasul Allah.



Misalnya: shalawat kepada Nabi Nuh (Qs As-Shaffat 78-80), shalawat kepada Nabi Ibrahim (Qs As-Shaffat 108-109), shalawat kepada Nabi Musa dan Harun (Qs As-Shaffat: 119-120), Nabi Ilyas (Qs As-Shaffat 130), dll.



Bahkan berdasarkan Al-Qur'an surat Al-Ahzab 43, doa shalawat juga diperbolehkan kepada para shahabat dan hamba-hamba Allah yang shalih. Shalawat dan salam kepada golongan ini hanya terbatas doa tarahhum dan taraddha, dengan ungkapan doa “rahimahullah” dan “radhiyallahu ‘anhu.”

Penjelasan ini semakin mementahkan kesimpulan Pendeta Richmon bahwa Nabi Muhammad tidak selamat dari neraka karena masih dishalawatkan oleh umatnya.



Jika doa shalawat itu disyariatkan kepada semua nabi, para shahabat Nabi dan orang-orang yang shalih, apakah mereka semua akan masuk neraka, termasuk Nabi Isa yang dianggap sebagai tuhan oleh Pendeta Richmon?



Mustahil! Neraka haram dihuni para nabi dan orang shalih. Neraka hanya pantas untuk pendeta yang hobi melecehkan Tuhan dan mengadudomba antarumat beragama seperti Pendeta Richmon.



....shalawat nabi bukanlah permintaan Rasulullah khusus untuk dirinya, tapi perintah Allah kepada semua nabi, para shahabat dan orang shalih....

Jelaslah bahwa shalawat nabi bukanlah permintaan Rasulullah khusus untuk dirinya, tapi perintah Allah kepada semua nabi, para shahabat dan orang shalih. Keutamaan dan manfaat shalawat ini pun bukan untuk kepentingan keselamatan Rasulullah, tapi kembali kepada orang yang bershalawat itu sendiri.



“Barangsiapa yang bershalawat kepadaku satu kali, maka Allah akan bershalawat kepadanya 10 kali” (HR. Muslim).

Minggu, 22 Januari 2012

Bela Messi, Maradona Cibir Pele

DUBAI - Pelatih klub Al Wasl, Diego
Maradona, mencibir legenda Brasil Pele.
Menurut Maradona, kini Pele telah
terserang ‘penyakit tua’, karena
masih enggan mengakui kehebatan Messi sebagai pesepakbola terbaik dunia.
Walau belum bersinar di Piala Dunia,
prestasi Messi di ajang klub bersama
Barcelona tentu patut diacungi jempol.
Hal itu juga yang membuat Messi meraih tiga kali pemain terbaik dunia FIFa Ballon d’Or.
Meski Messi mendapat pengakuan sebagai pemain terbaik dunia oleh banyak orang, legenda Brasil, Pele, masih enggan mengakui hal tersebut. Bahkan Pele menyebut teknik mereka sama hebatnya, namun jika diukur dari prestasi raihan tiga Piala Dunia, Messi masih jauh darinya,
dan tentu hal ini membuat Maradona
berang. “Mungkin itu dikarenakan efek dari tuanya umur, yang mempengaruhi proses berpikirnya. Anda tidak bisa menyalahkan orang itu (Pele), dia tidak melakukan apapun selama 20 tahun terakhir,” ujar Maradaona seperti dilansir dari Goal, Minggu, (22/1/2012).
“Saya bahkan tidak pernah melihat dia
di supermarket. Saya tidak tahu apa yang
telah dia lakukan,” tambahnya.
Sindiran pedas dikeluarkan Maradona atas aktivitas Pele yang monoton. Bahkan legenda Argentina itu merasa Pele seperti boneka yang digerakan oleh remote control dan mengaku tidak terkejut mendengar komentar Pele tentang Messi.
“Biasanya ketika anda melihat dirinya di
masa-masa sekarang ini, itu hanya pada
acara penghargaan, berdiri tepat di
samping presiden FIFA, dan terlihat
seperti boneka yang digerakan oleh
remote control. Komentar yang datang
darinya (tentang Messi) bukanlah
kejutan,” tandasnya.

Hukum Non Muslim Masuk Masjid

Pertanyaan :

Assalamualaikum Wr Wb. Dalam rangka menggalakkan pariwisata, pemerintah mencanangkan Pariwisata Religius. Diantaranya, masjid dan kuburan bersejarah akan menjadi obyek wisata yang tentunya akan datang pengunjung baik local atau mancanegara, muslim atau non muslim. Yang menjadi pertanyaan saya, bolehkan non muslim masuk ke dalam masjid? Atas jawaban ustadzm saya haturkan terimakasih. Wassalamualaikum Wr Wb.

Arifin Hamid
Surabaya

Jawaban :
Waalaikumsalam Wr Wb. Pak Arifin yang saya hormati, masjid adalah tempat ibadah kaum muslimin yang sangat dimuliakan dan dihormati. Dari itu, ada aturan khusus siapa yang boleh masuk dan siapa yang tidak boleh masuk.
Ada dua katagori masjid di bumi ini, yakni Masjidil Haram di Makkah dan masjid-masjid lain di seluruh dunia.
Jika masuk ke Masjidil Haram, maka mayoritas ulama fiqih (Maliki, Syafii dan Hambali) sepakat berpendapat 'haram' hukumnya non muslim (kafir) masuk ke dalam Masjidil Haram. Pendapat mereka berdasarkan firman Allah SWT surah At Taubah ayat 28 : "Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya orang-orang yang musyrik itu najis, maka janganlah mereka mendekati Masjidil Haram sesudah tahun ini (tahun 9 Hijriyah) dan jika kamu takut menjadi miskin, maka Allah akan memberikan kekayaan kepadamu dari karuniaNya, jika dia menghendaki. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana".
Tetapi kalau masjid selain Masjidil Haram di Makkah, baik itu Masjid Nabawi di Madinah, Majidil Aqsa di Palestina dan seluruh masjid di dunia termasuk masjid di Indonesia, hukumnya boleh non muslim masuk ke dalamnya kalau ada hajat dan aman serta atas seizin imam, karena tidak ada larangan tegas seorang non muslim masuk masjid selain selain Masjidil Haram di Makkah. Bahkan Rasulullah pernah menerima delegasi (kafir) dari Thaif di masjid Madinah, begitu juga Abu Sufyan dan Umair bin Wahb yang masih kafir pernah masuk masjid Nabawi di Madinah.
Namun Imam Hanafi memperbolehkan orang non Muslim (kafir) masuk masjid, baiok itu Masjidil Haram di Makkah atau masjid-masjid di seluruh dunia. Karena menurut beliau ayat yang berbunyi 'Fala yaqrabul masjidal harama ba'da amihim hadza' (maka janganlah mereka (kafir) mendekati Masjidil Haram setelah tahun ini, bukan larangan masuk ke dalam Masjidil Haram. Karena Abu Bakar Shiddiq berseru dengan ayat ini dan berkata : 'Ingatlah! Tidak boleh haji orang musyrik setelah tahun ini dan tidak boleh thawaf dalam keadaan telanjang. (DR Wahbah al-Zuhaily, Al-fiqih al-Islami wa Adillatuh, jus III hal 582-583).
Pak Arifin Hamid yang dimuliakan Allah SWT, rencana pemerintah untuk menjadikan kuburan dan masjid bersejarah sebagai obyek wisata resligius, kalau dapat menjaga kesucian, kehormatan, keamanan dan seizing takmir masjid serta tujuan untuk memperkenalkan sejarah perjuangan kaum muslimin di Indonesia, maka itu baik dan dengan ketentuan tersebut hukumnya jawaz (boleh) seorang non muslim masuk ke dalamnya. Wallahu a'lam bi al-shawab. Wassalamualaikum Wr Wb.

Selasa, 10 Januari 2012

Tantangan Kedepan Bangsa Indonesia

 Menghadapi era globalisasi ekonomi, ancaman bahaya laten terorisme, komunisme dan fundamentalisme merupakan sebuah tantangan tersendiri bagi bangsa Indonesia. Disamping itu yang patut diwaspadai adalah pengelompokan suku bangsa di Indonesia yang kini semakin kuat. Ketika bangsa ini kembali dicoba oleh pengaruh asing untuk dikotak kotakan tidak saja oleh konflik vertikal tetapi juga oleh pandangan terhadap ke Tuhanan Yang Maha Esa.

Pemahaman Nasionalisme yang berkurang
Di saat negara membutuhkan soliditas dan persatuan hingga sikap gotong royong, sebagian kecil masyarakat terutama justru yang ada di perkotaan justru lebih mengutamakan kelompoknya, golonganya bahkan negara lain dibandingkan kepentingan negaranya. Untuk itu sebaiknya setiap komponen masyarakat saling berinterospeksi diri untuk dikemudian bersatu bahu membahu membawa bangsa ini dari keterpurukan dan krisis multidimensi.