“Sorgamu ada di kakiku, Nak. Jadi amanat Tuhan kepada Ibumu sangat berat. Ibu wajib mensorgakan hidupmu. Ibumu harus memproses kesorgaanmu di dunia dan akhirat. Ibumu wajib bersikap terbuka dan adil agar engkau bisa merundingkan masa depan sorgamu sebaik-baiknya”.
“Sorga di kakiku ini disediakan untukmu, Nak. Tapi neraka di kakiku disediakan buat kita berdua.
Kalau tak kusediakan pendidikan jalan ke sorga untukmu, Ibumu tercampak ke dalam neraka. Kalau hati Ibumu marah atau sakit hati kepadamu tanpa dasar yang Tuhan merelakannya, maka neraka bukan untukmu, melainkan untuk Ibumu”.
“Nak, kalau Ibumu menyediakan jalan neraka bagimu, ingatkanlah aku. Namun kalau kusediakan jalan sorga bagimu, engkau wajib patuh kepadaku”.
•
Artikelnya copas, ya?
BalasHapusItu ada link aslinya gan di bawah artikel
HapusKalo mau lebih lengkap bisa di klik. Yang saya copas yang sudah saya baca dan saya mengerti. hehe
Tulisan Oleh "Emha Ainun Nadjib" itu linknya. :-)
Hapus