Tampilkan postingan dengan label Dewasa. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Dewasa. Tampilkan semua postingan

Kamis, 03 Mei 2012

Gaya Bercinta, Yang Mana Gaya Anda?

Apakah Anda termasuk orang yang cukup "panas" saat bercinta, atau harus melalui durasi waktu yang lama ketika berhubungan? Tracey Cox, penulis buku Supersex For Life – The Great Sex Guide For Long-term Lovers juga mempertanyakan hal tersebut.
Menurutnya, kunci untuk mengembangkan kehidupan seks yang sehat dengan pasangan adalah dengan mengidentifikasi gaya seksual Anda sendiri. Dengan demikian Anda bisa mendapatkan kesepakatan bersama dengan pasangan untuk saling mendapatkan kepuasan. Berikut 5 tipikal gaya seksual yang ditulis dalam bukunya.
1. Energizers
Jika Anda memiliki kepercayaan diri yang tinggi dengan gaya bercinta, mampu menggoda dan memukau pasangan, dan mempunyai antusiasme yang sulit dikendalikan, berarti Anda termasuk dalam golongan energizer. Biasanya tipikal ini lebih egois dan sangat ingin mengendalikan aktivitas bercinta.
Biasanya mereka sering mengadakan eksperimen baru dengan menonton film- film erotis atau bermain- main dengan menggunakan alat bantu seks, sehingga terkadang secara tidak sadar melakukan gaya bercinta yang mungkin aneh untuk pasangannya.
Orientasi seks yang tinggi dalam dirinya, membuat Ia menempatkan seks sebagai sarana penghubung untuk mendekatkan suatu hubungan. Kelebihan mereka adalah, selalu dapat memuaskan pasangannya. Untuk urusan teknik bercinta, orang- orang dengan tipe ini memiliki sangat banyak variasi gaya, tetapi menjadi tidak baik jika pasangannya termasuk tipe pasif.
Sebagian besar dari orang energizer ini justru tidak senang membicarakan topik bercinta dengan teman atau kelompok lain, mereka cenderung tertutup.
2. Stabilizers
Pada tipe ini, mereka lebih merasakan kepuasan saat dapat memberikan pelayanan yang baik untuk pasangannya. Mereka juga tidak banyak meminta pasangannya melakukan hal yang disukainya. Sisi baik dari tipe ini adalah sikap melayani yang patut mendapatkan hadiah.
Bahkan orang- orang ini rela melakukan foreplay seperti oral, dalam waktu lama untuk pasangannya tanpa mengeluhkan pegal, sakit pada leher, atau yang lainnya. Jika Anda memiliki pasangan yang demikian, bantu mereka untuk belajar mengungkapkan apa yang sebenarnya mereka inginkan agar mereka juga mendapatkan kepuasan.
Ini harus dilakukan untuk mendapatkan seks yang baik untuk kedua belah pihak. Biarkan mereka menikmati gaya apa yang membuatnya merasa nyaman
3.Conector
Sang conector menganggap aktivitas seks dengan pasangan adalah sarana untuk mengungkapkan dan mengekspresikan perasaan cinta mereka. Bagi mereka ini lebih penting dibandingkan dengan kepuasan fisik belaka. Biasanya mereka kurang tertarik dengan kinerja seksual karena lebih fokus pada perasaannya, tujuan seks adalah keintiman, bukan orgasme.
Tipe ini lebih senang atau cukup puas dengan hanya berpelukan intim, mereka harus mendapatkan mood yang baik untuk dapat bercinta. Misalnya dukungan suasana yang romantis. Dalam kehidupan rumah tangga, mereka adalah seorang pemaaf dan selalu dapat mengasihi pasangannya dengan tulus, tapi tidak selalu dapat menyenangkan secara biologis.
Payahnya, jika mereka kehilangan romantisme, mereka tidak akan dapat menikmati kegiatan seksual dan menjadi pribadi yang dingin. Untuk menghidupkannya, coba lakukan aktivitas seks yang spontan saat Anda sedang berdua saja, sedikit gaya menggoda Anda dapat menakhlukan mereka.

4. Worriers
Mereka adalah orang yang sangat mengkhawatirkan seks, tapi tidak berarti mereka tidak dapat menikmatinya. Ini karena mereka kurang mempunyai referensi seks, atau juga dibesarkan dalam lingkungan yang sangat tertutup untuk urusan seks, atau juga pernah mengalami trauma seksual.
Mereka sering merasa tertekan saat diminta pasangannya untuk bercinta, tipe ini merasa tidak mampu melakukan seks dengan baik saat di atas ranjang. Bahkan sering tampak menghindari kesempatan bercinta.
Tugas Anda adalah, membantu pasangan untuk bisa mendapatkan libidonya kembali. Coba lenyapkan masa lalu seksualnya dengan memberinya kenyamanan ekstra sehingga mereka dapat menikmati. Atau dapat juga mendatangi konselor perkawinan untuk mencari solusi untuk permasalah ini.
5. Controller
Jika Anda merasa terancam dengan gaya baru yang dimainkan pasangan, ini merupakan indikasi golongan controller. Tipe ini lebih dapat menikmati hubungan intim jika Ia dapat mengontrol pasangannya secara emosional dan teknik bercinta. Mereka akan sangat mudah mendapatkan klimaks.
Anda harus keluar dari zona kenyamanan untuk membangun kepercayaan diri seksual Anda. Jiak Anda merasa lebih nyaman dengan melakukan pendekatan logis, Anda akn dapat menemukan hal- hal baru dalam bercinta. Hubungan yang dilakuakn secara seimbang dengan pasangan akan lebih mendapatkan kepuasan.

Penyebab Performa Seks Tak Memuaskan

Semua orang pasti ingin percaya performa seksual di tempat tidur tak kalah dengan para bintang di film dewasa. Namun, bagaimana jika pasangan berpikir sebaliknya?

Para pakar seks dan hubungan mengungkap ada beberapa hal yang diinginkan pria saat bersama pasangan di tempat tidur. Meski Anda takkan bisa menjadi seorang 'bintang' dalam semalam, Anda bisa menilai dan meningkatkan rutinitas intim bersama pasangan, seperti dikutip iVillage.

Tempat tidur terlihat seperti kantorKamar berisi kertas dan pekerjaan kantor hanya mengingatkan pasangan pada tekanan di kantor yang penuh stres. "Simpan pekerjaan, komputer, dan tumpukan pekerjaan saat bersamanya," ujar Gentry Cynthia, penulis "What Really Men Want in Bed and What Women Want in Bed."

Saran: Jadikan tempat tidur lokasi eksklusif untuk bercinta. Bukalah teknik Kamasutra atau teknik-teknik bercinta erotis bersama pasangan.

Tak tertarik seks oralSemua pria menyukainya! Mereka rela memberi dan sangat menikmati oral seks.
Saran: Saat pasangan sedang berselancar tanpa tujuan di dunia maya, kejutkan dia tanpa sepatah kata pun dan buat dia melayang. Ini bisa meningkatkan kepercayaan diri dan membuatnya melakukan hal yang sama untuk Anda.

Langsung beranjak setelah bercinta Bila ingin membersihkan diri atau ke toilet, memang wajar, tapi jangan melakukannya sesaat setelah selesai sesi percintaan Anda berdua. Tindakan ini seperti mengirim pesan bahwa Anda tak menikmati waktu bersamanya.

Saran: Manfaatkan waktu untuk memujinya. Menyentuhnya juga memberikan keintiman yang lebih, dan bisa berlanjut ke permainan berikutnya.

Berseliweran dengan pakaian dalamPria adalah makhluk visual, dan berkeliaran dengan lingerie yang basah oleh keringat hanya membuat Anda kehilangan keseksian di matanya.

Saran: Jangan punya kebiasaan dengan sesuatu yang membuat Anda nyaman, misalnya lingerie basah oleh keringat, karena pria mungkin tak selalu berkata-kata. Pakar seks Ian Kerner mengatakan, "Pria menghargai seorang wanita yang mencoba untuk tampil seksi untuk mereka." Selain nyaman pada diri sendiri, tampilkan kelebihan Anda di depannya.

Membicarakan mantan Salah satu hal yang terburuk yang dilakukan wanita pada pria. Menurut Gentry, pria tak ingin dibanding-bandingkan dengan orang lain, seperti Anda yang juga tak ingin memikirkan wanita di masa lalunya.

Saran: Simpan pendapat Anda soal mantan, dan katakan dialah yang terbaik yang pernah Anda miliki.

Rutinitas pra seks lebih lama daripada sesi bercintaMenggosok gigi, memakai make up dan membiarkannya menunggu terlalu lama membuat pria kesal. Baginya, aktivitas intim dengan Anda lah prioritasnya.

Saran: Lakukan aktivitas rutin Anda segera setelah pulang kerja. Sehingga bila dia datang, Anda bisa lebih memusatkan perhatian pada pasanngan Anda. Atau, lakukan rutinitas tersebut setelah pasangan tertidur.

Seks menjadi rutinitasMelakukan hubungan seks dengan pasangan yang itu-itu saja bisa membuat aktivitas ini tidak lagi menjadi sebuah kejutan melainkan kebiasaan. Anda tahu pola permainannya, mulai dari foreplay hingga afterplay. Wajar bila merasa bosan dengan aktivitas bercinta, namun Anda tentu tak ingin dia berpikir Anda sudah kehilangan minat dalam berhubungan intim.

Saran: Meski hanya semalam, jadikan rumah sebagai lokasi seks yang meningkatkan gairah. Tak perlu jauh-jauh, tambahan elemen yang menambah efek romantis dan keintiman, misalnya dengan bulu-bulu, lilin aromaterapi atau membaca situs Kamasutra dan langsung mempraktekkannya. Atau bisa juga Anda mencoba lokasi yang tak biasa di rumah Anda, dapur atau ruang keluarga. Faktor takut ketahuan oleh anggota keluarga bisa memancing adrenalin Anda berdua.  

Tak pernah berinisiatifBanyak pria mengeluh pasangan tak pernah berinisiatif memulai seks. Lebih dari 30 persen wanita mengaku pasanganlah yang memulai. Bukan berarti itu hal buruk, namun, kadang-kadang pria ingin juga tampil pasif.

Saran: Goda dia dengan sesuatu yang seksi saat makan malam, atau pesan seksi berisi hal yang tak sabar ingin Anda lakukan padanya, malam nanti. Dia pasti akan buru-buru pulang ke rumah dan "bermain" bersama Anda.

Menganggap seks kewajibanTak ada yang membuatnya lebih merasa dicintai saat melihat antusiasme pasangan, meski sedang lelah. Melihat Anda pasrah dan hanya sekadar melaksanakan kewajiban membuat pasangan malah menjadi drop.

Saran: Jadilah pecinta yang aktif. Saat Anda lelah, katakan terus terang padanya secara manis sehingga pasangan akan mengerti. Sebagai gantinya Anda akan memberinya hadiah ekstra esok harinya. Bisikkan dengan kata-kata seksi di telinganya.

Tidak nyaman dengan tubuh
Bagaimanapun bentuk dan kekurangan tubuh pasangan, pria takkan memperhatikannya saat bergairah. "Semua orang memiliki rasa tak nyaman, namun Anda harus mengatasinya. Percaya diri membuat wanita makin menggairahkan," ujar John Ortved.

Saran: Hindari mengucapkan "saya gemuk". Tapi, cari lingerie seksi yang bisa menutup kekurangan tubuh Anda. Paduan seksi dan percaya diri membuat si dia makin bergairah.

Tak memberi masukan"It takes two to tango". Begitu pun dengan seks yang bagaikan pesta diantara dua orang. Kenikmatan pasangan menjadi motivasi pria. Namun pria bisa kehilangan minat bila pasangan hanya diam saja.

Saran: Seorang wanita yang tahu apa yang dia sukai di tempat tidur adalah seksi.  Jadi, jangan ragu memberitahunya apa yang Anda inginkan, atau bimbing dia ke tempat dimana Anda ingin dimanjakan. Mudah bukan?

Ketakutan Pria Tentang Seks

Bukan hanya wanita yang harus berurusan dengan ketakutan hubungan seks. Kaum pria juga memiliki sumber yang membuat mereka gugup di kamar tidur.

Bila tak diatasi, ketakutan bisa menurunkan kepuasan dan performa seks mereka. Ada beberapa kekhawatiran pria, diantaranya kinerja seksual, posisi seks, ejakulasi, orgasme yang memuaskan dan perilaku liar di tempat tidur.

Seksolog Dr Deepak Arora menjelaskan, "Pria selalu menghubungkan seks dengan ego mereka dan mereka tidak pernah ingin gagal. Kecemasan terbesar dalam diri mereka bisa berubah membuat mereka merasa gagal. Perlu kesabaran pasangan untuk memberi dukungan," katanya seperti dikutip Times of India.

Berikut beberapa hal yang menjadi ketakutan pria saat berhubungan seks.
1: Pasangan Tak Puas
Ketakutan paling utama pria adalah tidak mampu memuaskan pasangan. Banyak pria yang mengaitkannya dengan ukuran organ vital mereka, dan menganggap semua wanita berpikir, makin besar ukuran organ seks makin baik performa mereka.

Merasa tak memberi yang terbaik memicu munculnya perasaan tak sempurna dan memukul ego mereka.

Cara mengatasi: Ketakutan tak mampu memuaskan pasangan bisa membuat pria justru menjauhi pasangan dan berselingkuh. Sama seperti wanita yang merasa nyaman dengan tubuh mereka, pria juga harus diyakinkan bahwa hubungan yang kuat dan memahami pasangan lebih diinginkan wanita ketimbang ukuran.
2: Ejakulasi dini

Sebuah hubungan seks yang sehat adalah saling memberi dan menerima kenikmatan, meskipun melakukan seks kilat. Namun, sebagian pria tetap cemas tak dapat memberi klimaks kepada wanita karena mereka mengalami ejakulasi terlalu cepat.

Cara mengatasi: Menurut ahli, pria yang mampu menahan ejakulasi selama minimal satu menit bukanlah penderita ejakulasi dini. Tapi sayangnya banyak pria berpikir salah karena banyaknya iklan soal obat kuat maupun film dewasa yang memperlihatkan pria dapat berhubungan intim dalam waktu lama.

Ini mencipta ketidakpuasan dan stres yang akan diubah menjadi kecemasan. "Sebagian besar karena rasa takut, jadi hilangkan rasa takut agar perilaku Anda di tempat tidur lebih prima," ujar Dr Arora.
3: Impotensi

Meski setiap percintaan suami-istri tak harus bertujuan memperoleh buah hati, banyak pria mengalami ketakutan mereka mengalami impotensi. Kekhawatiran tidak dapat membuahi pasangan menempatkan pria pada stigma buruk dan menyentuh ego. Akibatnya dapat berimbas pada kinerja seks mereka.

Cara mengatasi: Memiliki anak sangat berhubungan dengan kesehatan pasangan, pria dan wanita. Selain itu, faktor takdir bisa jadi penyebabnya. Ada banyak kasus dimana secara medis pasangan normal, namun tak dapat memiliki anak. Menjalani diet sehat dan berpikir positif adalah solusinya.
4: Tak bisa seperti aktor porno
Wajar bila pria menonton film dewasa dan mempelajari tindakan tertentu untuk dilakukan bersama pasangan. Banyak pria yang berusaha liar bagaikan aktor porno namun tak mendapat respon yang diinginkan dari pasangan. Hal ini membuat pria merasa gagal dalam hubungan.

Cara mengatasi:
Pria sering membandingkan kinerja seksual mereka aktor porno. Ada rasa takut mereka tak berpengalaman sehingga menimbulkan kepanikan. Ahli mengungkap, hubungan seks adalah aktivitas alamiah yang bahkan tak perlu meniru adegan dari film dewasa.
5: Masturbasi di masa lalu
Beberapa penelitian menyatakan bahwa masturbasi yang dilakukan selama masa lalu seseorang tidak berdampak banyak pada kehidupan seks seseorang di tahun kemudian. Namun, ketakutan menurunnya kemampuan seks akibat aktivitas memuaskan diri sendiri dialami sebagian pria. Mereka sering menyalahkan kebiasaan masturbasi dengan lemahnya performa seks.

Cara mengatasi:
Dr Arora mengungkap, "Masturbasi moderat tidak membahayakan, tapi rasa bersalah karena masturbasi lebih berbahaya. Ini karena kurangnya pendidikan seks. Pria sehat melakukan masturbasi beberapa kali pada setiap tahapan usia, dan itu tak perlu dikhawatirkan."

Ereksi Pada Pria

Bagi setiap pria normal di usia matang secara seksual, ereksi adalah sesuatu yang umum terjadi. Fenomena fisiologis ini adalah kondisi penis yang membesar dan mengeras.

Namun, tak banyak yang menyadari, ereksi merupakan hasil interaksi kompleks antara psikologis, saraf pembuluh darah, dan faktor endokrin. Ereksi sebenarnya tak melulu karena gairah atau daya tarik seksual.

Mengapa seorang pria mengalami ereksi? Sebagian besar memang akibat adanya rangsangan atau daya tarik seksual. Namun, pria juga mengalami ereksi pada saat tidur atau bangun tidur yang dikenal dengan sebutan ereksi nokturnal.

Ereksi normal
Dikutip dari Mayo Clinic, salah satu cara mengetahui apakah seseorang mengalami ereksi normal adalah mengukur frekuensi ereksi di malam hari. Biasanya, pria mengalami ereksi 3-5 ereksi per malam. Satu ereksi bisa berlangsung selama 30 menit. Ereksi yang terjadi di pagi hari menunjukkan tidak ada penyebab fisik dalam ereksi.

Namun, setiap pria normal pernah mengalami gangguan ereksi. Hampir semua pria pernah mengalami kegagalan ereksi atau tak dapat mempertahankan ereksi.

Dalam banyak kasus, masalah ini bisa hilang dengan sedikit atau tanpa perawatan. Tetapi, jika seorang pria kesulitan menjaga ereksi lebih dari 25 persen daripada waktu yang seharusnya, menunjukkan adanya gangguan.


Ereksi dan Kepercayaan Diri
Gangguan ereksi bisa merusak rasa percaya diri, juga hubungan dengan pasangan. Kerapkali, masalah ereksi disebut bersumber dari pikiran. Kenyataannya, gangguan ereksi disebabkan adanya masalah fisik.

Masalah ereksi biasanya tidak mempengaruhi gairah seks pria. Ejakulasi dini tidak sama dengan impotensi. Infertilitas pria juga berbeda dari impotensi.

Seorang pria yang tidak dapat menjaga ereksi mungkin dapat memproduksi sperma yang bisa membuahi sel telur. Seorang pria yang tidak subur biasanya dapat menjaga ereksi, tetapi ia mungkin tidak bisa menjadi ayah seorang anak karena adanya masalah dengan sperma.

Namun, tak selama gangguan ereksi berupa tak mampu menjaga atau tak bisa melakukan ereksi. Priapism  misalnya, adalah gangguan ereksi yang berlangsung lebih dari empat jam dan menyakitkan dan terjadi tanpa ada rangsangan seksual.

Umumnya Priapism terjadi karena terjebaknya darah di area oenis dan tidak mampu mengalir normal. Bila tak segera diobati, dapat menyebabkan jaringan parut dan disfungsi ereksi permanen,

Penyebab umum masalah ereksi meliputi:- Penyakit seperti diabetes, tekanan darah tinggi, jantung atau kondisi tiroid, aliran darah yang buruk, depresi, atau gangguan sistem saraf (seperti multiple sclerosis atau penyakit Parkinson)

- Penggunaan obat-obatan, termasuk obat tekanan darah terutama beta-bloker, obat jantung, obat ulkus peptikum tertentu, obat tidur, dan antidepresan

- Kerusakan saraf dari operasi prostat

- Penggunaan nikotin, alkohol, atau kokain

- Miskin komunikasi dengan pasangan

- Perasaan ragu-ragu dan kegagalan berulang

- Cedera saraf tulang belakang

- Stres, ketakutan, kecemasan, atau kemarahan

- Harapan seksual yang tidak realistis, yang menajadikan seks bukan sesuatu yang menyenangkan

Masalah ereksi menjadi lebih umum dengan usia tua, tapi bisa memengaruhi pria di usia berapapun. Penyebab fisik lebih sering terjadi pada pria yang lebih tua, sementara pada pria muda lebih banyak disebabkan faktor emosi.